F-KIR Soroti Penurunan Dana Transfer dan Lonjakan Defisit dalam Raperda Perubahan APBD Barut

By Admin - Jumat, 3 Oktober 2025 | 10:21 WIB 365 Views

Muara Teweh – Fraksi Karya Indonesia Raya (F-KIR) DPRD Barito Utara melalui juru bicaranya, Hj Sri Neni Trianawati, menyampaikan sejumlah catatan kritis terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan APBD Kabupaten Barito Utara Tahun Anggaran 2025 yang disampaikan oleh Pj. Bupati Barito Utara dalam rapat paripurna sebelumnya.

Dalam pendapat akhir fraksinya, Hj Sri Neni menyoroti adanya perubahan signifikan dalam struktur anggaran yang dinilai memerlukan penjelasan mendalam sebelum memasuki tahap pembahasan teknis.

“Setelah mencermati pidato pengantar Pj. Bupati, fraksi kami mencatat beberapa perubahan penting yang harus dijelaskan lebih lanjut, khususnya terkait penurunan dana transfer dari pemerintah pusat dan kenaikan belanja daerah yang cukup signifikan,” ujarnya di hadapan forum paripurna DPRD, baru baru ini, di gedung DPRD Barito Utara.

F-KIR mencatat bahwa Dana Transfer dari Pemerintah Pusat mengalami penurunan dari sebelumnya Rp2,909 triliun menjadi Rp2,824 triliun, atau turun sekitar Rp85 miliar. Penurunan ini dianggap berpotensi memengaruhi berbagai program pembangunan yang telah direncanakan.

“Kami meminta penjelasan rinci terkait penyebab penurunan ini dan bagaimana strategi pemerintah daerah untuk tetap menjaga pelaksanaan program prioritas,” tegas Hj Sri Neni.

Tak hanya itu, Fraksi juga mempertanyakan kenaikan Belanja Daerah yang melonjak dari Rp3,116 triliun menjadi Rp3,460 triliun, meningkat sekitar 11,03 persen. Fraksi ingin memastikan bahwa tambahan belanja tersebut benar-benar diarahkan pada sektor-sektor strategis yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan prioritas pembangunan daerah.

“Kenaikan belanja ini harus memiliki justifikasi yang kuat. Kami ingin mengetahui sektor mana saja yang menjadi fokus alokasi tambahan anggaran tersebut,” tambahnya.

Peningkatan defisit anggaran juga menjadi sorotan utama F-KIR. Defisit yang semula sebesar Rp99,8 miliar dalam APBD Murni, melonjak menjadi Rp485,2 miliar dalam Raperda Perubahan. Ini berarti terjadi peningkatan defisit sebesar lebih dari Rp385 miliar.

“Kami meminta penjelasan mendetail terkait sumber pembiayaan defisit yang meningkat tajam ini. Fraksi kami juga khawatir terhadap dampaknya terhadap stabilitas fiskal daerah dalam jangka menengah dan panjang,” tutur Hj. Sri Neni.

Meski menyampaikan sejumlah catatan kritis, Fraksi Karya Indonesia Raya menyatakan kesiapannya untuk membahas Raperda Perubahan APBD ini lebih lanjut dalam forum rapat gabungan DPRD bersama pihak eksekutif.

“Kami siap untuk melanjutkan pembahasan secara konstruktif demi terciptanya APBD yang sehat, efisien, dan berpihak pada kepentingan masyarakat Barito Utara,” pungkas Hj. Sri Neni Trianawati.(Ab)

Banner-Topa

Berita Terkait

Berita Terbaru

Oct 15, 2025

Program MBG Dapur Ibu Hj Murni Perdana Dilaunching di MTsN Muara Teweh

Print đź–¨Muara Teweh – Program makan bergizi yang disiapkan oleh…

Oct 15, 2025

Bupati Barito Utara Launching Program MBG: Dukung Peningkatan Kualitas SDM dan Penurunan Stunting

Print đź–¨Muara Teweh – Bupati Barito Utara, H Shalahuddin, secara…

Oct 15, 2025

PPJI Kalteng Luncurkan Program Pemenuhan Gizi untuk 3.500 Siswa di Barut

Print đź–¨Muara Teweh – Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Kalimantan…

Oct 15, 2025

Usai Dilantik Bupati Barito Utara H Shalahuddin Resmi Tempati Rumah Jabatan

Print đź–¨Muara Teweh – Lima hari setelah resmi dilantik sebagai…

Oct 14, 2025

Rayadi Ajak Warga Barut Kembali Bersatu Usai Pilkada

Print đź–¨Muara Teweh – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik…

Oct 14, 2025

Tenaga Kesehatan Harus Jadi Agen Perubahan

Print đź–¨Muara Teweh – Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Utara, Drs….